Memiliki keseimbangan antara pekerja sektor formal dan informal biasanya lebih baik bagi perekonomian suatu daerah dibandingkan dengan dominasi salah satu sektor. Keduanya memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi, tetapi keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah alasan mengapa keseimbangan ini penting:

1. Peran Sektor Formal dalam Perekonomian:

  • Kontribusi pada Pemasukan Negara: Pekerja di sektor formal umumnya terdaftar dalam sistem perpajakan, sehingga memberikan kontribusi langsung pada pendapatan pemerintah melalui pajak. Peningkatan pajak ini dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan program sosial.
  • Stabilitas Ekonomi: Pekerja sektor formal menerima gaji tetap dan mendapatkan jaminan kerja yang lebih baik. Ini menciptakan daya beli yang stabil di masyarakat, yang pada gilirannya mendorong konsumsi dan investasi.
  • Produktivitas dan Inovasi: Sektor formal biasanya lebih terorganisir dan berinvestasi dalam peningkatan keterampilan pekerja dan teknologi, sehingga mendorong produktivitas dan inovasi di suatu daerah.

2. Peran Sektor Informal dalam Perekonomian:

  • Penyediaan Lapangan Kerja: Di daerah yang memiliki tingkat pengangguran tinggi atau keterbatasan sektor formal, sektor informal dapat menjadi “jaring pengaman” bagi masyarakat. Pekerjaan informal sering kali lebih mudah diakses dan menciptakan peluang ekonomi bagi mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan di sektor formal.
  • Fleksibilitas Ekonomi: Sektor informal lebih fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan ekonomi. Misalnya, pada masa krisis atau pandemi, pekerja informal sering kali dapat dengan cepat beralih ke peluang lain yang tidak membutuhkan banyak modal atau birokrasi.
  • Pemberdayaan Usaha Kecil: Sektor informal sering kali berisi usaha kecil dan mikro yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal. Mereka sering kali mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat komunitas dan mempromosikan kewirausahaan.

3. Keseimbangan antara Sektor Formal dan Informal:

  • Diversifikasi Ekonomi: Keseimbangan antara sektor formal dan informal menciptakan diversifikasi ekonomi, yang sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang. Ketika satu sektor melemah, sektor lainnya dapat menjadi penyangga ekonomi, sehingga mengurangi risiko terhadap perekonomian secara keseluruhan.
  • Peningkatan Kesejahteraan Sosial: Dengan memiliki sektor formal yang kuat, pekerja mendapatkan keamanan finansial, jaminan sosial, dan pendidikan yang lebih baik. Sementara itu, sektor informal memberikan kesempatan bagi mereka yang mungkin tidak memiliki kualifikasi formal, memungkinkan lebih banyak orang berpartisipasi dalam ekonomi.
  • Dukungan bagi Kelas Menengah: Keseimbangan ini juga mendukung pertumbuhan kelas menengah, yang merupakan penggerak utama konsumsi domestik. Pekerja sektor formal cenderung masuk ke kelas menengah, sementara pekerja sektor informal yang sukses juga bisa naik kelas ekonomi melalui kewirausahaan.

4. Risiko Ketidakseimbangan:

  • Jika Lebih Banyak Pekerja di Sektor Formal:
    • Jika terlalu banyak pekerja di sektor formal, bisa terjadi ketergantungan tinggi pada industri besar atau pemerintah. Ketika terjadi krisis ekonomi atau perubahan kebijakan, pemutusan hubungan kerja massal dapat terjadi, menyebabkan pengangguran yang tinggi.
    • Selain itu, daerah yang hanya fokus pada sektor formal mungkin tidak mendorong kewirausahaan dan inovasi usaha kecil yang biasanya berkembang di sektor informal.
  • Jika Lebih Banyak Pekerja di Sektor Informal:
    • Dominasi sektor informal bisa menciptakan ketidakstabilan ekonomi, karena pekerja sektor informal sering kali tidak memiliki pendapatan tetap, tidak terdaftar, dan tidak memberikan kontribusi pajak. Ini bisa membuat pemerintah kesulitan mengumpulkan pendapatan yang cukup untuk mendanai pembangunan.
    • Kurangnya jaminan sosial dan perlindungan hukum untuk pekerja informal juga bisa meningkatkan ketidakamanan sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya bisa mengurangi daya beli dan stabilitas ekonomi.

Keseimbangan antara sektor formal dan informal adalah yang paling optimal bagi perekonomian suatu daerah. Sektor formal memberikan stabilitas dan pemasukan pajak, sementara sektor informal menciptakan fleksibilitas, kesempatan kerja, dan inovasi di tingkat lokal. Dengan kombinasi keduanya, ekonomi menjadi lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *