Rabu, 16/01/2008 09:20 WIB
Fino Yurio Kristo – detikinet
<!––>


ilustrasi (inet)
Brighton, Inggris – Seorang pemenang Nobel pernah menyatakan bahwa internet membawa kebodohan. Kini, Profesor Tara Brabazon dari University of Brighton, Inggris mengungkapkan pendapat yang kurang lebih sama dalam pidatonya.

Ia menandaskan, banyak anak muda di seluruh dunia menggampangkan proses pendidikan gara-gara internet. Ditambahkannya, keberadaan internet berpotensi menumpulkan otak dengan membunuh rasa ingin tahu para pelajar.

Keberadaan mesin cari misalnya, membuat mahasiswa mengandalkan internet sebagai sumber informasi untuk menyusun tugas-tugas kuliah. Padahal menurut Brabazon, situs semacam Google menawarkan konten yang tidak berbobot bagi mahasiswa.

“Ini adalah waktunya untuk mundur sejenak dan mencari cara yang benar dalam pemakaian teknologi. Terlalu banyak pelajar yang tak memakai otak mereka karena teknologi,” tandas Prof Brabazon seperti dikutip detikINET dari The Argus, Rabu (16/1/2008).

Dia mengungkapkan bahwa ribuan mahasiswa membuat tugas kuliah yang tak bermutu karena hanya mengandalkan mesin cari internet. Fenomena seperti ini disebutnya berdampak tidak baik bagi semua pihak.

Prof Brabazon pun tak segan meminta mahasiswanya membuat penelitian dengan membaca buku-buku perpustakaan dan bukannya mencari di internet. “Saya melarang semua mahasiswa memakai Google, Wikipedia, dan semua situs semacam itu,” ujarnya. ( fyk / wsh )


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *