Dalael khairat adalah ibadah yang beasal dari kesufian di Arab yang dilakukan dalam kelompok – kelompok tariqat Islam.
Dalael Khairat artinya adalh ” bukti-bukti kebaikan”. Ia merupakan kumpulan karya-karya sastra berupa naskah-naskah qasidah, syair-syair madah yang awalnya dirangkum oleh Syaid bi Abdullah Muhammad bin Sulaiman Al Jazuli di Arab, sebagi wujud tingginya kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW,. Oleh karena itu Dalel Khairat berisi puji-pujian dan doa-doa kepada baginda Rasulullah.
Dalael Khairat dilakukan berkelompok, dalam satu kelompok terdapat ada 2 orang atu lebih syeh yang memimpin pelaksanaannya. Syairnya dilantunkan dengan buhur0buhur beraneka ragam yang memiliki rumus-rumus tersendiri. Buhur adalah irama yang seperti gelombang yang apabila dilantunkan dapat menghanyutkan dalam makna-makna yang penuh penghayatan, seperti buhur Tawil, Madid, Wafir, dan lainnya.
Melalui pedagang-pedagang Arab, Dalel Khairat berkembang di Aceh saat penyebaran Islam. Karena telah kuat dan ta’zim kepada rasulnya terwujudlah ibadah Dalael Khairat di Aceh. Kegiatan ibadah ini terus berkembang, tidak hanya di kalangan tariqat tetapi telah menjadi budaya di kalangan masyarakat Aceh. Budhur-buhur yang dilantunkan juga tidak lagi sama dengan akarnya karena pengaruh budaya dan kreatifitas pelakunya.
Dalael Khairat biasanya ditampilkan pada momen tertentu, seperti hari-hari besar Islam khususnya pada peringatan hari Maulid Nabi Muhammad saw. Di Aceh, Dalael Khairat juga ditampilkan pada acara-acara pernikahan.
Sumber : Sinopsis Dalael Khairat, Institut Kebudayaan Aceh (Aceh Cultural Institute)
Leave a Reply