Webometrics merupakan salah satu rujukan untuk melihat ranking universitas di seluruh dunia. Webometrics memiliki kriteria tertentu dalam menilai sebuah universitas layak menjadi yang terbaik, salah satu penilaiannya adalah dari sisi konten website tersebut dan hasil indeks pada mesin pencari. Tentu ini menarik untuk diulas karena menjadi no.1 di webometric merupakan prestasi yang membanggakan.
Penilaian yang dilakukan Webometrics bertujuan untuk mempromosikan website sebagai media publikasi, bukan untuk meranking institusi itu sendiri.
Website tidak hanya dapat memfasilitasi kegiatan pendidikan secara formal namun juga komunikasi informal dalam kegiatan pendidikan.
Ranking juga tidak hanya difokuskan pada hasil penelitian namun indikator lain yang mungkin dapat mencerminkan lebih baik kualitas global kegiatan pendidikan dan penelitian di seluruh dunia.
Indikator Penilaian yang dilakukan Webometrics meliputi:
1. Size(S), Jumlah page yang dapat diambil oleh empat mesin pencari yaitu Google, Yahoo, Live Search dan exalead. Bobot penilaian 20%.
2. Visibility(V), Banyaknya situs yang menyediakan link ke situs Institusi, yang terkandung di Yahoo, Live Search dan Exalead. Bobot penilaian 50%.
3. Rich Files(R), Format file yang dipilih.
4. Scholar(Sc), Mengacu pada data Google Scholar. Bobot penilaian 15%. Menurut Beni, Scholar ini dilakukan apabila user atau para peneliti di institusi itu mampu berkomunikasi atau berhubungan dengan publisher-publisher dunia sehingga Google Scholar dengan algoritmanya mampu mereview hasil karya para peneliti tersebut melalui publisher-publisher terkenal itu.-Beni Rio Hermanto, MBA dari ITB Webmaster Team.
Perkembangan Website Institusi Akademik.
Menurut Arief, untuk membangun website Perguruan Tinggi harus mempunyai feel untuk kebutuhan institusi agar situs tidak menjadi arca atau pajangan saja, jadi institusi harus memikirkan tentang anggaran dan team yang mempunyai komitmen.Website Perguruan Tinggi seharusnya:
* Mempunyai keunikan/differensiasi.
* Aksesibilitas/visibilitas, jadikan akses ke situs web bebas hambatan dan harus terpelihara.
* Portabilitas/Mobilitas, harus compatibilitas dengan berbagai browser seperti firefox, IE, safari, mobile phone, opera, chrome. Harus browser friendly dan gadget friendly.
* Situs utama dengan situs di fakultas dan unit harus seragam agar penanganannya mudah, kalau administrator webnya resign bisa ditangani dengan mudah.
* Representasi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
* Sebaiknya situs fakultas/prodi di rangking secara lokal oleh institusi itu sendiri.
* Situs pebelajaran dan E-learning.
* Perpustakaan dan Digital Library dengan Rich Files yang terbuka.-Arief Bahtiar, ST., MT. Kepala Comlabs USDI ITB
Berikut daftar ranking Webometric untuk perguruan tinggi di Indonesia : http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id
Semoga dengan ada wawasan tersebut dapat membantu rekan-rekan yang berkecimpung di dunia pendidikan menata website kampusnya dengan lebih baik. Selamat berjuang 🙂
Leave a Reply